BUOL – Budi daya padi gogo di tempat kering bisa menolong tingkatkan produksi padi nasional, kurangi keterikatan pada beras import, dan perkuat ketahanan pangan.
Hasil panen padi gogo bisa menjadi tambahan penghasilan untuk petani, terlebih bila diatur baik dan memakai varietas unggul.
Dengan peralihan cuaca dan teror kritis pangan global, padi gogo menjadi jalan keluar alternative yang prospektif untuk menjaga tersedianya pangan.
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Buol di Sulawesi tengah (Sulteng) manfaatkan beberapa lahan kering di selang tanaman perkebunan untuk budi daya padi gogo.
Eksekutor pekerjaan (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol Moh Yamin Kandungan di Buol, Sulteng, Minggu (27/7), menjelaskan penanaman padi gogo itu sebagai satu diantara jalan keluar dalam hadapi teror kritis pangan global dan peralihan cuaca.
“Jadi pergerakan tanam pertama padi gogo tumpang sisip tempat perkebunan ini diawali dari Dusun Momunu, Kecamatan Momunu, sebagai sisi dari program nasional dalam memberikan dukungan ketahanan pangan dan alih bentuk bidang pertanian di wilayah,” ucapnya.
Dia menjelaskan penanaman padi gogo itu dilaksanakan di tempat punya Barisan Tani Mandiri dengan memakai varietas unggul Infago.
“Gagasan tindakan bikin sawah itu diawali minggu kedepan dengan sasaran penanaman pada September kedepan,” tutur ia.
Program itu adalah sisi dari usaha pemerintahan pusat percepat perolehan sasaran ketahanan pangan nasional lewat program bikin sawah, kata Yamin.
“Dari sasaran 1.000 hektar, sekitar 500 hektar di Kabupaten Buol siap dikerjakan, nanti beberapa petani dan penyuluh akan diberi training tehnis hingga penanaman jalan maksimal sama sesuai keadaan tempat,” ucapnya.
Yamin menjelaskan pemda siap memberikan dukungan penuh dari segi benih, pupuk, pengiringan sampai marketing.
“Kami mengharap integratif subsektor tanaman pangan dan perkebunan dapat menggerakkan kesejahteraan petani, dan jadikan Buol sebagai mode wilayah swasembada pangan,” tutur ia.
Dalam pada itu, perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Femmi Norfahmi menjelaskan diperlukan loyalitas bersama untuk memberikan dukungan swasembada pangan dan kenaikan kesejahteraan petani.
“Beberapa petani dan penyuluh adalah garda paling depan pembangunan pertanian nasional,” ucapnya.