Buol – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi tengah (Sulteng), mengajukan usul wilayah itu menjadi teritori Industri perkebunan kelapa sebagai satu diantara usaha perkuat hilirisasi pada bidang perkebunan dan menarik investasi masuk ke dalam Buol.
Bupati Buol Risharyudi Triwibowo menjelaskan siap untuk jadikan Kabupaten Buol menyongsong kesempatan investasi itu.
“Insya Allah selekasnya kami urus semua syarat dan bermohon ke pemprov, pusat, supaya Kabupaten Buol dapat diputuskan sebagai wilayah teritori industri kelapa,” kata Risharyudi di Leok II, Jumat.
Dia menyampaikan Kabupaten Buol mempunyai tempat yang luas dan siap dipakai untuk peningkatan industri.
“Pemda memiliki komitmen untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal dan membuat cuaca investasi yang aman di Buol,” katanya.
Dia menjelaskan cara persiapan tenaga kerja lokal adalah satu diantara taktik pemda untuk meningkatkan nilai lebih komoditas lokal tersebut.
“Tentu saja ini dapat buka lapangan pekerjaan baru untuk warga di tempat, hingga kurangi angka pengangguran di Kabupaten Buol,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan ada beberapa investor asal China berminat untuk melakukan investasi di bidang pemrosesan hasil perkebunan di Indonesia, terutama kelapa.
“Jadi gagasan investasi meliputi pembangunan pabrik pemrosesan kelapa untuk beragam produk turunan seperti nata de coco, minyak goreng, camilan, dan cocopeat untuk tempat tanam,” ucapnya.
Diketahui Kabupaten Buol mempunyai beberapa kekuatan favorit di beberapa bidang baik pertambangan, perkebunan, dan pengairan darat, seperti tembaga, emas, pasir besi, bornit, sampai galian C seperti lime stone/domato, batu kali, dan sirtu.
Untuk bidang perkebunan, Kabupaten Buol juga mempunyai komoditas khusus seperti kelapa sawit, kelapa, jagung, nilam, dan sagu. Dan di bidang yang lain cukup mempunyai potensi yaitu pengairan darat, kelautan, dan sumber daya manusia.