Buol (ANTARA) – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi tengah memberi pelindungan ke beberapa anak kelompok rawan, buat kenaikan kesejahteraan fisik lewat pemenuhan nutrisi dan kesehatan di wilayah tersebut.
Sekretaris Wilayah Kabupaten Buol Dadang menjelaskan keutamaan tingkatkan kesejahteraan dengan pemenuhan nutrisi dan kesehatan, kenaikan kestabilan emosi dan kekuatan kognitif anak, dan pembimbingan religius dan kepribadian untuk membuat watak yang kuat.
“Memang memerlukan tuntunan fisik, psikis, religius dan sosial untuk anak rawan, terlantar dan yatim piatu di Kabupaten Buol,” kata Dadang ke mass media di Leok II, Sabtu.
Dia menjelaskan, satu diantara tujuan tuntunan itu untuk memberi support lengkap ke beberapa anak yang masuk ke kelompok rawan, terlantar, dan yatim piatu dari 11 kecamatan di Kabupaten Buol.
“Kami mengharap beberapa anak di Buol ini mempunyai motivasi dan semangat untuk hidup sehat, kuat, berdikari, dan berprestasi di masa datang,” katanya.
Dia menyampaikan, beberapa anak kelompok rawan harus ketahui jika mereka mempunyai hak yang masih sama untuk bergaul dan meningkatkan kekuatan diri seperti beberapa anak yang lain.
“Tentu saja tuntunan itu adalah bentuk riil loyalitas pemda dalam membuat lingkungan yang memberikan dukungan tumbuh berkembang beberapa anak rawan sosial dengan maksimal,” ucapnya.
Dadang mengatakan, keutamaan kerjasama di antara pemda, pengiring sosial, dan semua komponen warga untuk membuat lingkungannya yang aman, penuh kasih-sayang, dan sanggup menggerakkan perubahan sumber daya manusia (SDM) semenjak umur dini.
“Tiap anak memiliki hak merasakan aman, disayangi, dipandang, dan disokong agar raih cita-citanya. Tidak peduli dari tempat mana mereka berasal, mereka pantas mendapatkan masa datang yang lebih bagus,” ucapnya.
Dia ajak semua warga untuk ikut mengambil sisi dalam usaha pelindungan dan pendayagunaan beberapa anak yang memerlukan perhatian lebih.
“Keinginannya ini sanggup menjadi perbekalan awalnya untuk beberapa anak terlantar dan yatim piatu untuk bangun, berdikari, dan siap hadapi rintangan kehidupan di depan karena beberapa anak tidak cuma masa datang bangsa, tapi juga asset wilayah yang perlu dibimbing sejak awal untuk merealisasikan Buol yang sejahtera dan berkeadilan,” katanya.