BUOL, – Instansi Pengokohan Warga Sipil dan Pelestarian Sumber Daya Alam (LPMS-KSDA) melangsungkan lokakarya “Pelembagaan Ekonomi Komune” di Kabupaten Buol, Sulawesi tengah, pada Senin, 28 Juli 2025.
Aktivitas ini menjadi langkah pertama dalam menjawab beragam masalah ekonomi yang ditemui aktor usaha di Buol, terutama berkaitan produksi dan pasar.
Penanggung jawab program, Adi Irawan, menyebutkan lokakarya ini adalah sisi dari program pelembagaan ekonomi komune hasil kerjasama LPMS-KSDA dan Yayasan Dana Nusantara.
“Lewat aktivitas ini, kami menggerakkan terciptanya instansi ekonomi berwujud koperasi supaya beberapa aktor usaha di Buol berkekuatan kelompok dalam hadapi permasalahan produksi dan marketing,” tutur Adi Irawan.
Sekitar 30 aktor usaha gula merah dari 16 dusun di Kecamatan Momunu ikut dalam lokakarya ini. Mereka diharap menjadi motor pendorong dalam jalankan kelembagaan ekonomi komune di daerahnya.
Direktur LPMS-KSDA sekalian fasilitator khusus, Arpan S. Panambang, mengutamakan keutamaan peranan peserta dalam mengganti keadaan ekonomi lokal.
Arpan menyorot persoalan kesenjangan harga yang sejauh ini dirasa beberapa petani.
“Sejauh ini harga produksi tidak sepadan pada harga jual yang ditetapkan beberapa pengepul. Dengan kelembagaan ekonomi, kita dapat menangani rintangan itu bersama,” terang Arpan.
“Aktivitas ini tidak cuma hanya tatap muka, tapi taktik periode panjang dalam membuat komune ekonomi yang berdikari dan berkesinambungan,” sambungnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Buol, Dr. Nasir Dj. Daimaroto yang ikut buka aktivitas itu, mengatakan suportnya pada ide ini.
“Pelembagaan ekonomi komune semacam ini benar-benar berkaitan dengan keperluan warga sekarang ini. Kekuatan lokal, khususnya gula merah, harus diatur baik supaya bisa berkompetisi di pasar kekinian bahkan juga export,” bebernya.
Tetapi, Nasir mengingati keutamaan menjaga kualitas produk.
“Banyak gula merah di pasar tidak murni. Ini turunkan keyakinan pasar. Walau sebenarnya jika kualitas dan paketannya baik, produk lokal kita benar-benar prospektif tembus pasar nasional dan internasional,” jelasnya.
Wabup Nasir mengutamakan jika kelembagaan yang tercipta jangan cuma normalitas.
“Kita ingin kelembagaan ini menjadi tempat produktif dan berkesinambungan. Pemda siap memberikan dukungan dari segi peraturan atau saranai,” katanya.
Sejauh ini, LPMS-KSDA sudah aktif dalam beragam program pembangunan wilayah. Sejumlah andilnya diantaranya terturut dalam pengaturan RTRW Kabupaten Buol, menjadi anggota Team Koordinir Pengendalian Sumber Daya Air (TKPSDA) Daerah Sungai Lambunu-Buol, menata Gagasan Tindakan Wilayah, dan bekerja sama dengan BPBD dalam kenaikan kekuatan musibah.
Lokakarya ini dipandang menjadi momen penting dalam membuat ekosistem ekonomi lokal yang inklusif dan memiliki daya saing tinggi. Kerjasama di antara warga, LSM, dan pemerintahan menjadi kunci untuk merealisasikan warga Buol yang berdikari dan sejahtera.
Ikut datang pada aktivitas ini, Plt. Kadis Diskumperindag Buol Moh. Rizal Gafur, Sekcam Momunu Ariadi S. Panambang, beberapa kades se-Kecamatan Momunu, petani gula merah, dan figur warga.